Senin, 26 November 2012

tulisan 7

3.   MENENTUKAN KEBUTUHAN INFORMASI RINCI atau MENGUMPULKAN INFORMASI

          Sasaran riset harus diterjemahkan kedalam kebutuhan informasi yang lebih rinci. Misalnya, kita ambil cotoh perusahaan CHAMBELL yang  memutuskan untuk melakukan riset tentang bagaimana konsumen akan bereaksi pada saat perusahaan mengubah kaleng sup bewarna merah-putih yang telah sangat dikenal dengan botol plastic yang berbentuk mangkuk yang telah berhasil digunakan di berbagai macam hasil produknya yang lain. Botol tersebut membutuhkan biaya lebih besar, namun memungkinkan konsumen untuk memanaskan sup dalam sebuah oven microwave dan memakannya tampa harus menggunakan piring.

·        Ciri-ciri demografis, perekonomian, dan gaya hidup pengguna supsaat ini. (Pasangan yang sangat sibuk mungkin merasakan bahwa kepraktisan kemasan baru sangat sesuai denagn harga yang di tetapkan; keluarga dengan anak mungkin cenderung memilih harga yang lebih rendah karena mereka siap untuk mencuci mangkuk dan tempat masak).

·        Pola penggunaan sup oleh kemasan; seberapa banyak mereka mengkonsumsi, dmana dan kapan. ( Kemasan yang baru mungkin ideal bagi orang dewasa yang bersantap siang sambil berpergian, tapi kurang sesuai bagi orang tua yang mempersiapkan makan siang bagi beberapa orang anaknya).

·        Reaksi pengecer pada kemasan baru. ( Kegagalan untuk memperoleh dukungan pengecer dapat merusak penjualan produk dalam kemasan baru).

·        Sikap konsumen terhadap kemasan baru. (Kaleng CHAMBELL merah putih telah dikenal baik diseluruh masyarakat Amerika).

·        Peramalan penjualan kemasan yang lama maupun yang baru. Yang dilihat dari kemasan produk supnya.

          Para manajer di CHAMBELL membutuhkan informasi di atas dan           beberapa informasi lainnya untuk memutuskan apakah akan      meluncurkan kemasan baru atau tidak.

Untuk mengumpukan informasi dapat dilakukan dua cara yaitu:
a.      Mengumpulkan Informasi Sekunder
                   Untuk memenuhi kebutuhan informasi para manajer, peneliti         dapat mengumpulkan data sekunder, data primer, atau keduanya. Data sekunder terdiri dari informasi yang sudah ada di suatu   tempat, yang telah dikumpulkan untuk tujuan lain. Data primer         terdiri dari informasi yang dikumpulkan untuk tujuan khusus yang          telah ditentukan.


b.     Merencanakan Pengumpulan Data Primer
                   Keputusan yang baik memerlukan data yang baik. Sama       seperti para peneliti harus mengevaluasi secara hati-hati mutu informasi sekunder, mereka juga harus berhati-hati ketika          mengumpulkan data primer untuk memastikan bahwa informasi itu         relevan, akurat, mutakhir, dan tidak bias.
                   Bahwa merancang rencana pengumpulan data primer memerlukan sejumlah keputusan menyangkut pendekatan riset,   metode kontak, rencana pengambilan sampel dan instrumen riset.
                   Riset pengamatan adalah pengumpulan data primer dengan mengamati orang, tindakan, dan situasi yang relevan. Metode         kontak adalah informasi dapat dikumpulkan lewat surat, telepon,      atau wawancara tatap muka.
                   Rencana pengambilan sampel. Peneliti pemasaran biasanya mengambil kesim          pulan mengenai kelompok konsumen        (jumlahnya banyak) dengan memepelajari sampel dari populasi     seluruh konsumen (jumlahnya sedikit).
                   Suatu sampel adalah segmen dari populasio terpilih untuk    mewakili populasi secara keseluruhan.Instrumen penelitian. Untuk mengumpulkan data primer, peneliti pemasaran mempunyai dua    instrumen riset utama-kuesioner dan peralatan mekanik.
(prinsip – prinsip pemasaran, kotler dan Armstrong, jilid 1 edisi 8, penerbit Erlangga)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar