Sabtu, 29 Oktober 2011

tugas 10


TUGAS 10









Matakuliah  :    Kewirausahaan
Materi           :    Disiplin ilmu kewirausahawan dan
Perkembangannya
Dosen           :    Bapak Herry Susanto
Kutipan        :




UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI 2010/2011
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN







Pendahuluan
    
-    Latar Belakang Masalah       
                    Mengulas aspek tentang kewirausahaan.
-    Tujuan Penulisan
                      Memaparkan secara detail tentang disiplin illmu dan perkembangan kewirausahaan.
-    Metode Penelitian
     Jenis-Jenis Metode Penelitian :
              Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku atau jurnal dan      media internet.
       BAB Il       ISI.................. .....................................................................................
      BAB III      PENUTUP.............................................................................................
-         kesimpulan











Isi

Apa pengertian disiplin ilmu dan perkembangan kewirausahawan ?
Disiplin Ilmu Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai , kemampuan , dan perilaku seseorang dalam menghadai tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin akan dihadapinya. Dalam konteks bisnis menurut Thomas w Zimmeerer (1996) “Kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin serta proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
Dulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak manusia lahir, sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan tapi merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorgansasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh karena itu untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup tapi juga harus memeiliki pengetahuan tentang segala aspek yang akan ditekuninya.
Dilihat dari perkembangannya, sejak awal abad 20, kewirausahaan sudah diperkenalkan di beberapa Negara, misalnya di Belanda dikenal dengan nama “ondermer”, di Jerman dikenal dengan nama “unternehmer”. Di beberapa Negara, kewirausahaan memiliki banyak tanggung jawab antara lain tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisasi dan komersial, penyedian moda, penerimaan dan penanganan tenaga kerja dan lain-lain. Kemudian pada tahun 1950an , penddikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa Negara seperti di Eropa, Amerika, dan Kanada. Sedangkan di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas pada beberapa sekolah atau eperguruan tinggi tertentu.









Kesimpulan
Disiplin ilmu dan perkembangan wirausah ada sejak zaman abad ke 20.

tugas 9


TUGAS 9









Matakuliah  :    Kewirausahaan
Materi           :    Ruang Lingkup dan Proses Terbentuknya
Kewirausahaan
Dosen           :    Bapak Herry Susanto
Kutipan        :




UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI 2010/2011
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN






Pendahuluan
    
-    Latar Belakang Masalah       
                    Mengulas aspek tentang kewirausahaan.
-    Tujuan Penulisan
                      Memaparkan secara detail tentang Ruang Lingkup dan Proses Terbentuknya kewirausahaan.
-    Metode Penelitian
     Jenis-Jenis Metode Penelitian :
              Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku atau jurnal dan      media internet.
       BAB Il       ISI.................. .....................................................................................
      BAB III      PENUTUP.............................................................................................
-         kesimpulan











Isi

Apa saja ruang lingkup dan proses terbentuknya kewirausahawan ?
Dalam teori ekonomi, studi mengenai kewirausahaan ditekankan pada identifikasipeluang yang terdapat pada peranserta membahas fungsi inovasi dari wirausaha dalam menciptakan kombinasi sumber daya ekonomis sehingga memengaruhi ekonomi agregat.Studi kewirausahaan kemudian berkembang dalam disiplin ilmu lain yang penekanannya pada sang wirausaha sendiri. Dalam bidang ilmu psikologi, misalnya studi kewirausahaan meneliti karakteristik kepribadian wirausaha, sedangkan pada ilmu sosiologi penelitian ditekankan pada pengaruh dari lingkungan sosial dan kebudayaan dalam pembentukan masyarakat wirausaha. Ray dan Ranachandran(1996) menandaskan, walau terdapat perbedaan sudut pandang, penelitian yang dilakukan baik oleh ahli ekonomi, psikologi, dan sosiologi harus tetap bepijak pada kegiatan kewirausahaan serta sebab akibatnya pada tingkat mikro dan makro. Dengan demikian adalah wajar jika studi kewirausahaan dengan penekanan keilmuan yang berbeda itu pada akhirnya akan saling berhubungan dan memengaruhi.Sementara itu fenomena kewirausahaan ini masih terus diteliti dan belum terdapat satu pengertian baku yang dianut oleh semua ahli (Shapero, 1982). Ini menunjukkan perkembangan teori ini masih dalam perjalanan panjang serta dari adanya perubahan-perubahan ekonomi dunia diharapkan memberi banyak masukan bagi peneliti.Muculnya banyak wirausaha atau pebisnis, telah menarik perhatian para pakar untuk meneliti bagaimana mereka terbantuk. Bagian ini menjelaskan teori-teori mengenai proses pembentukan wirausaha. Teori tersebut antara lain: life path change,goal directed behavior, teori outcome expectancy. Terakhir, terdapat acuan komprehensif mengenai teori pembetukan wirausaha yang dipadukan oleh teori-teori sebelumnya. Begitu banyak teori yang telah mengupas persoalan ini, intinya bahwa menjadi wirausaha adalah sebuah proses.





Kesimpulan
Teori kewirausahaan berkaitan juga dengan teori – teori yang ada di dunia ini yang telah di jelaskan seperti di atas.

tugas 8


TUGAS 8









Matakuliah  :    Kewirausahaan
Materi           :    Faktor Motivasi Berwirausaha
Dosen           :    Bapak Herry Susanto
Kutipan        :






UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI 2010/2011
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN









Pendahuluan
    
-    Latar Belakang Masalah       
                    Mengulas aspek tentang kewirausahaan.
-    Tujuan Penulisan
                      Memaparkan secara detail tentang faktor – faktor yang memotivasi berwirausaha.
-    Metode Penelitian
     Jenis-Jenis Metode Penelitian :
              Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku atau jurnal dan      media internet.
       BAB Il       ISI.................. .....................................................................................
      BAB III      PENUTUP.............................................................................................
-         kesimpulan











Isi

Faktor Apa saja yang memotivasi orang berwirausaha ?

Ciri-ciri wirausaha yang berhasil (Kasmir, 27 – 28)
  • Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut
  • Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
  • Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
  • Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
  • Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
  • Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
  • Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.
  • Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.

Dari analisis pengalaman di lapangan, ciri-ciri wirausaha yang pokok untuk dapat berhasil dapat dirangkum dalam tiga sikap, yaitu :
  • Jujur, dalam arti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha yang dijalankan, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan kemampuannya. Hal ini diperlukan karena dengan sikap tersebut cenderung akan membuat pembeli mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada pengusaha sehingga mau dengan rela untuk menjadi pelanggan dalam jangka waktu panjang ke depan
  • Mempunyai tujuan jangka panjang, dalam arti mempunyai gambaran yang jelas mengenai perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. Hal ini untuk dapat memberikan motivasi yang besar kepada pelaku wirausaha untuk dapat melakukan kerja walaupun pada saat yang bersamaan hasil yang diharapkan masih juga belum dapat diperoleh.
  • Selalu taat berdoa, yang merupakan penyerahan diri kepada Tuhan untuk meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh. Dalam bahasa lain, dapat dikemukakan bahwa ”manusia yang berusaha, tetapi Tuhan-lah yang menentukan !” dengan demikian berdoa merupakan salah satu terapi bagi pemeliharaan usaha untuk mencapai cita-cita.

Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesi lain dalam kehidupan, kompetensi ini mendukungnya ke arah kesuksesan. Dan & Bradstreet business Credit Service (1993 : 1) mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu :
  1. knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.
  2. knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien.
  3. having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.
  4. having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.
  5. managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya secara akurat.
  6. managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
  7. managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan / memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
  8. statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
  9. knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik terhadap dirinya dan terhadap pesaing.
  10. copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan / pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat. (Triton, 2007 :137 – 139)

Delapan anak tangga menuju puncak karir berwirausaha (Alma, 106 – 109), terdiri atas :
  1. mau kerja keras (capacity for hard work)
  2. bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through people)
  3. penampilan yang baik (good appearance)
  4. yakin (self confidence)
  5. pandai membuat keputusan (making sound decision)
  6. mau menambah ilmu pengetahuan (college education)
  7. ambisi untuk maju (ambition drive)
  8. pandai berkomunikasi (ability to communicate)























Kesimpulan

Untuk mempunyai motivasi wirausaha , seorang wirausahawan haruslah memiliki banyak factor – factor endukung yang telah di uraikan di atas.