Rabu, 13 Maret 2013

konyol 2



Ini cerita yang sejujurnya paling super duper memalukan dalam hidup aku. Berhubungan dengan binatang. Di bagian ini aku akan cerita kan kejadian terkonyol yang berhubungan dengan ayam, cicak, yuyu (kepiting kali) , capung dan laba – laba yang hampir menyerupai tarantula.
Cerita pertama datang dari :
AYAM
Aku terbiasa saat lebaran pulang kampong alias mudik. Cerita ini saat aku masih kecil ya, masih sekolah dasar kelas dua. Rumah nenek ku yang ku panggil Mbah banyak memiliki peliharaan. Dari ayam , bebek, dan sapi. Ada kandang sapi di samping dapur dan ayam yang sarangnya ada di samping pintu dapur. Saat mbah ku menyuruh ku untuk mengambilkan endog yang bahasa Indonesia nya telur dengan gagahnya aku mengambilkannya. Aku sebenernya nggak bisa bahasa Jawa tapi aku paham Mbah ku menyuruh ku mengambilkan telur di dekat pintu dapur. Mbah ku nggak memperjelas di bagian mana nya, dan dengan percaya dirinya aku mengmbil telur di sarang ayam yang sedang mengeram. Langsung, deh… tangan ku di patok – patok ayam sambil ayam nya teriak – teriak begini..
            bekokkkk…bekookkkk…kokokokkkkk….bekokkk….
di tambah teriakan aku
            aduh….. sakit…aduoh….sakit…….
Terus baru deh datang bala bantuan Mbah dan Mama ku datang dan mengusir induk ayam dengan sapu sambil menertawai ku. Kata mbah ku tadi belum sempet bilang telurnya ada di lemari samping pintu dapur.. aku pikir yang masih di eremin…

Cerita ke dua :
YUYU
Ceritanya masih tempatnya di kampong di rumah Mbah ku. Tapi aku udah agak besar ya sekitar SMP tapi lupa kelas berapanya. Ni..jadi begini, rumah Mbah ku itu masih di kampong banget. Kalo yang cerita ayam tadi masih tinggal di rumah lama. Kalo sekarang di rumah yang baru. Dapurnya berdiri di atas kali dan tepat di belakang rumah ada kali yang besar dengan batu – batu yang bwesar buanget segede rumah ada juga.
Nah, waktu itu aku dan sepupu ku berniat main mancing – mancingan. Dengan umpan ikan tongkol dan tali kami mancing di kali bawah dapur. Kalinya jernih nggak kaya kali – kali di Bekasi. Aku Cuma penyemangat aja, cz aku nggak bisa. Terus sepupu ku itu dapat yuyu. Yuyu adalah sebutan untuk kepiting kecil di kali atau sungai. Yuyu nya ada yang besar setengah telapak tangan ada juga yang hanya sebesar ibu jari.
Setelah dapat banyak di tempatkan di ember. Sepupu ku mengajak uji coba dengan membakar beberapa yuyu tersebut untuk di masak. Karena rumah Mbah ku masih memasak memakai kayu bakar jadi mudah kami membakarnya dengan menyelipkan yuyu tersebut di sela – sela api tungku. Nggak lama kami memasaknya dengan cara di bakar, setelah itu. Sepupuku menyuruh ku untuk mencobanya. Awalnya aku tidak mau, tapi karena aku fikir rasanya akan sama dengan kepiting yang biasanya aku makan. Akhirnya aku yang memulai mencobanya duluan. Seketika itu aku langsung muntah – muntah… dan menangis.. karena rasanya kaya danging kepiting busuk dan bau. Semenjak itu aku nggak suka kepiting!

Cerita ke tiga :
CAPUNG
Ini cerita waktu aku masih kecil. Aku sejujurnya juga sudah lupa karena udah hampir delapan belas tahun. Waktu itu aku baru berumur dua tahunan. Aku tinggal di perumahan BTN, dulu rumah – rumah masih pada baru di bangun.
Menurut cerita dari mama ku, waktu itu siang hari dan seperti biasanya mama ku beres – beres rumah. Aku anteng sekali di depan jendela rumah sambil memandangi keluar karena masih banyak kambing yang sedang makanin pohon – pohon tetangga. Awalnya mama ku fikir aku sedang melihat kambing makan tetapi perkiraan mama ku salah.
Ternyata aku malah yang sedang menikmati makanan ku yang ku dapat sendiri. Aku memakan capung , katanya yang tersisa hanya bagian kepala dan sayapnya saja. Terus mama ku buru – buru memberi ku minum sambil bertanya di mana sisa capungnya. Dengan polosnya aku hanya menjawab, “dah di emam” sambil membuka mulut ku….

Cerita ke empat :
LABA – LABA
Ini ceritanya lagi – lagi di kampung pas mudik. Rumah mbah ku belum di pasang plafon jadi kayu – kayu penyangga genteng terlihat dari bawah. Waktu itu malam hari, di kamar itu karena sedang liburan tidurnya satu kamar ramai – ramai. Di kamar depan aku,mama,papa, dan adik ku. Di kamar sebelahnya ada bude ku, bu lek dan anaknya, di ruang keluarga ada sepupu – sepupu ku yang laki – laki, dan di kamar tengah ada mbah dan sepupuku yang paling kecil. Saat menjelang subuh saat adzan subuh berkumandang aku teriak sekeras kerasnya karena ada laba – laba yang besarnya se telapak tangan ku yang sedang menggrayangi wajah dan rambut ku. Sontak, satu rumah ke bangun semua dan menuju kamar ku. Setelah lampu di nyalakan terlihat se ekor laba – laba yang besar sedang pingsan karena di lempar oleh orang tua ku…
Cerita ke lima :
Cicak
(tepatnya Kotorannya Cicak)
Sebenarnya dan sejujurnya ini adalah aib dan kejadian yang memalukan seumur hidup aku. Tapi akan ku buka dengan seluas luasnya…
Karena masih rumah BTN jadi belum di kramik masih plesteran yang di tutup alas karpet plastik tebal. Aku masih ingat banget kejadian ini. Waktu itu sore hari sekitar jam tigaan. Aku sambil mengendong boneka bayi ku aku makan donat dan bersandar di pintu depan rumah. Karena mama ku sudah beres – beres rumah ya, udah nyapu dan ngepel. Mama ku berkata “makannya jangan berantakan, udah beres – beres ni!”
Karena di geretak oleh mama ku. Aku memakan donat itu secara perlahan. Tiba – tiba aku merasa ada butiran coklat butir messes yang jatuh. Sontak aku mencarinya, dapatlah butiran tersebut dengan cepat aku comot butiran yang kurasa coklat tersebut dan langsung memasukkannya ke dalam mulut. Sontak… aku langsung ke kamar mandi muntah – muntah dan mengelap lidah ku dengan baju dan boneka ku…
Yang ku rasa dalam mulut adalah bau dan pahit. Ternyata aku baru saja merasakan nikmat nya tai cicak bercampur donat… mama ku yang melihat tingkah laku aneh ku langsung datang dan bertanya. “kenapa muntah – muntah?” aku menjawab dengan enek “habis makan tai cicak!” sontak mama ku tertawa terbahak bahak sambil berkata “enak??”lagian rakus!”….



Tidak ada komentar:

Posting Komentar