1. Jenis Buku : Novel.
2. Identitas Buku :
a. Judul : Syair Lampung Karam: Sebuah
dokumen
Pribumi Tentang Dasyatnya
Letusan Krakatau 1883.
b. Penulis : Suryadi.
c. Penerbit : Komunitas Penggiat Sastra Padang.
d. Cetakan : 11, Januari 2010
e. Tebal
buku : xiv + 206 Halaman
f. ISBN : 979 – 602 – 95502 – 0 – 7
g. Publikasi : Koran Kompas , halaman 19
h. Tanggal
publikasi : Minggu, 19 September 2010
3. Sinopsis
:
Buku ini penah
diterbitkan dalam bentuk cetak batu dengan aksara Arab – Melayu sebanyak 4
kali.
Edisi ke 1 berjudul Syair Negeri Lampung yang Dinaiki Oleh Air
dan Hujan Abu(1883 – 1884). Tersimpan dalam Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia dan The Russian State Library,Moskwa.
Edisi ke 2 bejudul Inilah Syair Lmpung Dinaiki Air Laut (1884). Tersimpan dalam
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Edisi ke 3 berjudul Syair Lampung dan Anyer dan Tanjung Karang (1886).Tersimpan dalam
Cambridge Iniversity Library.
Edisi ke 4
berjudul Inilah Syair Lampung Karam Adanya (1888). Penyalinnya Encik Ibrahim dan penerbitnya Al
– Hajj Muhammad Tayib. Tersimpan dalam PNRI, Perpustakaan Universitas Leiden, SOAS
University of London, Universitas Malaya dan kitab – kitab melayu milik
penginjil Methodist Emil Luring di Frankrut, Jerman.
Buku ini semacam laporan pandangan mata tentang
sebuah peristiwa. Syair Lampung Karam ini bersandar pada fakta - fakta di seputar peristiwa letusan gunung
Krakatau pada tahun 1883.
4. Keunggulan Buku :
Buku ini dapat
menceritakan kejadian yang sangat dasyat saat gunung Krakatau meletus pada
tahun itu. Banyak gambaran yang di ungkapkan sang penulis lewat syair – syair
dalam bahasa yang sangat mudah dicerna.
Buku
ini juga dapat memberi pelajaran tentang bencana besar yang pernah melanda
negeri ini ,dan buku ini dapat
mengingatkan kita agar kita tidak lupa dalam dan selalu waspada akan segala
bencana yang akn tiba sewaktu waktu.
5. Kelemahan Buku :
Karena buku ini sebagai dokumentasi historis tentang
letusan gunung krakatau yang diambil dari berbagai edisi buku – buku tentang
tema yang sama jadi buku ini hanya berupa tafsiran yang di dengar penyair dalam
sumber tertentu.
6. Pendapat :
Saran :
Sebaiknya
dalam menulis buku yang berlandasan historis,penulis harus dapat memberikan
argumentasi yang dapat memperkuat hipotesis tersebut. Agar buku dapat di
pertanggung jawabkan ke aslian terjadinya kejadian tersebut.
TUGAS akhir
BAHASA INDONESIA 2
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
EKONOMI
JURUSAN
MANAJEMEN
2010
- 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar