Selasa, 18 Juni 2013

tugas manajemen ritel perencanaan dan pengendalian keuangan

1.Perencanaan dan pengendalian finansial Perencanaan dan pengendalian keuangan melibatkan proyeksi-proyeksi berdasarkan standar dan perkembangan dari umpan balik dan proses penyesuaian untuk memperbaiki prestasi kerja. Perencanaan keuangan mencakup penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada alternatif strategi produksi dan pemasaran untuk kemudian bagaimana menentukan kebutuhan pendanaannya. Perencanaan Keuangan adalah proses dari : 1. Menganalisis pendanaan dan pilihan investasi yang terbuka bagi perusahaan. 2. Memproyeksikan konsekuensi masa yang akan datang akibat keputusan saat ini, guna menghindari hal-hal yang tidak terduga dan hubungan antara keputusan saat ini dan masa yang akan datang. 3. Menentukan alternatif mana yang akan dipilih 4. Mengukur hasil selanjutnya terhadap tujuan dalam rencana keuangan. 2.Sistem pengendalian perdagangan ritel Sistem pengendalian intern perlu diterapkan pada berbagai jenis usaha bisnis termasuk pada usaha bisnis ritel (retail). Usaha ritel yang saat ini sedang berkembang adalah usaha ritel modern dalam bentuk swalayan. Penerapan pengendalian intern perlu dilakukan pada seluruh kegiatan operasional swalayan, termasuk yang paling utama yaitu sistem penjualan tunai dan penerimaan kas. Sistem pengendalian intern bertujuan untuk mengamankan harta perusahaan. Sebagai contoh adakan sebuah penelitian pada suatu swalayan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sistem penjualan tunai dan penerimaan kas pada Swalayan Bentar cabang Mojokerto, dan menjelaskan penerapan pengendalian intern sistem penjualan tunai dan penerimaan kas pada swalayan yang bersangkutan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis secara mendalam terhadap sistem penjualan tunai dan penerimaan kas, serta unsur-unsur pengendalian intern, yaitu struktur organisasi, sistem wewenang dan prosedur pencatatan, dan praktik yang sehat. Hasil penelitian terhadap sistem penjualan tunai dan penerimaan pada Swalayan Bentar menyatakan bahwa sistem penjualan tunai dilakukan oleh bagian kasir. Sedangkan sistem penerimaan kas dilakukan oleh bagian kasir, supervisor kasir, bagian keuangan, dan manager operasional. Sistem pengendalian intern pada penjualan tunai adalah penggunaan barcode dalam setiap transaksi pembayaran dari pembeli. Sistem pengendalian intern pada penerimaan kas memerlukan pemisahan fungsi dari bagian yang memeriksa penerimaan kas (supervisor kas) dan bagian yang melakukan pencatatan penerimaan kas dan penyetoran uang ke bank, yaitu bagian keuangan. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk menerapkan sistem terkomputerisasi secara menyeluruh terhadap aktivitas transaksi di Swalayan Bentar mengingat Swalayan Bentar semakin berkembang. Perbaikan pembagian tugas juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi penyelewengan. Selain itu perlu dilakukan penambahan fasilitas credit card agar transaksi pembayaran lebih efisien. 3.Analisis dan pengendalian biaya Pembangunan perekonomian Indonesia pada saat ini sedang berkembang seiring dengan pertumbuhan pembangunan di bidang lainnya. Pembangunan ekonomi tersebut mempunyai arti pengolahan kekuatan ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil melalui penanaman modal, pembangunan teknologi serta melalui penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen. Dengan demikian kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat sangat diharapkan untuk dapat mengolah kekuatan ekonomi potensial yang tersedia. Dalam pengertian yang lebih luas perusahaan merupakan organisasi yang terdiri dari bagian yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk beberapa maksud atau sasaran. Perusahaan sebagai adalah satu pelaku ekonomi yang mempunyai tujuan memperoleh laba yang wajar, perlu memiliki program dalam melaksanakan kegiatan. Bagi perusahaan yang mengejar keuntungan dan berusaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tentu akan menghadapi berbagai masalah yang akan timbul sehubungan dengan kegiatan perusahaan. Salah satu contoh masalah yang dihadapi adalah bagaimana melaksanakan pengendalian terhadap biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan. Pengendalian secara menyuluruh dalam perusahaan karena hanya dengan demikian apa yang mungkin dicapai oleh perusahaan dapat diketahui. Dalam dunia usaha, yang menjadi ukuran keberhasilan perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan, maka dapat diketahui bahwa perusahaan tersebut berhasil dengan baik dalam menjalankan usaha. Memperbesar jumlah laba dapat diilaksanakan melalui keputusan dengan berbagai macam cara seperti menaikkan jumlah omset penjualan, meminimalkan biaya atau menaikkan harga jual yang wajar. Perusahaan harus melaksanakan suatu pengendalian terhadap biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. Pengendalian biaya pada umumnya mencakup tiga fungsi manajemen antara lain: 1. Fungsi planning melalui penetapan sasaran dan penyusunan rencana. 2. Fungsi organizing pada tingkat operasional. 3. Fungsi controlling melalui evaluasi terhadap tujuan yang telah dicapai. Setiap perusahaan yang ingin tetap berjalan harus mampu mempertahankan eksistensinya dituntut untuk dapat bekerja secara maksimal, efisien dan efektif. Untuk itu dibutuhkan tingkat kemampuan manajemen untuk mengendalikan perusahaan terutama dalam meningkatkan kualitas. Apabila mekanisme operasi perusahaan relatif masih sederhana, maka sistem pengendalian dilakukan dengan sistem pengawasan langsung, tetapi jika perusahaan sudah beroperasi dengan skala besar dan melibatkan beberapa bagian, maka manajemen tidak lagi mampu mengadakan pengawsan langsung secara efektif. Dalam hal ini sistem pengendalian perlu dilengkapi dengan sistem pengendalian wewenang dan sistem pertanggungjawaban dengan menggunakan laporan tertulis. Anggaran adalah merupakan salah satu alat perencanaan keuangan perusahaan yang sekaligus dipakai sebagai dasar sistem pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan. Dengan tersusunnya rencana keuangan tersebut terhadap pimpinan perusahaan dapat lebih mudah melakukan koordinasi dalam melakukan koordinasi dalam melaksanakan tugasnya. Dalam proses pelaksanaan kegiatan perusahaan kita dapat menganalisa apakah anggaran yang telah disusun dapat terlaksana sesuai rencana yang ditetapkan sebelumnya, atau terdapat varians dalam melaksanakan varians yang terjadi dapat dilihat pada akhir bulan atau akhir tahun dengan cara membandingkan antara anggaran dan realisasinya. Varians yang selalu mutlak terjadi pada setiap anggaran perusahaan perlu kita nilai apakah varians itu dapat dianggap sebagai suatu yang wajar, artinya varians itu mutlak dan wajar tidak dapat dihindari atau varians itu dianggap suatu yang tidap wajar, yang disebabkan oleh kurangnya pengawsan dan terjadinya pemborosan. Perusahaan tidak terlepas dari perencanaan anggaran biaya operasional, mulai dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum penyusunan rencana penyusunan anggaran itu sendiri. Implementasi dari rencana tersebut sampai akhir tahap pengawsan dan evaluasi dari hasil rencana tersebut. 4.Analisis dan pengendalian modal saham Pembangunan perekonomian di suatu negara memerlukan adanya modal yang besar. Bukan hanya modal sumber daya manusia dan alam, tetapi juga modal berupa dana yang tidak sedikit. Pemerintah akan mencoba untuk menghimpun dana dari masyarakat, baik masyarakat dalam negeri maupun dari masyarakat luar negeri. Salah satu cara menghimpun dana yang dapat dilakukan adalah dengan menggalakkan investasi. Pemerintah akan berusaha menarik minat masyarakat untuk berinvestasi dengan hasil yang menguntungkan. Perekonomian suatu negara seringkali dinilai berdasarkan aktivitas investasi yang terjadi. Apabila tingkat investasinya tinggi, maka prospek perekonomian negara itu akan semakin bagus. Investasi yang dianggap paling cepat memberikan keuntungan adalah investasi melalui pasar modal. Karena itu, pasar modal akan menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Pasar modal menjadi alternatif penghimpun dana dari masyarakat selain sistem perbankan. Instrumen keuangan di pasar modal yang paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat adalah saham biasa (common stock). Pada umumnya para investor memilih investasi dengan saham biasa, karena harapannya akan memperoleh return, yang berupa capital gain/capital loss dan dividend. Capital gain/loss adalah selisih dari harga jual dan harga beli saham, sedangkan dividend adalah sisa keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Setiap investor mempunyai preferensi yang berbeda-beda untuk return yang diharapkannya. Ketidakpastian return yang akan diperoleh merupakan risiko yang harus dihadapi oleh para investor. Karena itu, investor akan berhati-hati untuk memutuskan investasi apa yang akan dipilihnya. Pada saat akan berinvestasi dalam suatu saham, investor akan berusaha menilai perusahaan untuk memperkirakan return yang diharapkan dapat diperolehnya. Harga saham suatu perusahaan di pasar modal seringkali menjadi acuan untuk menunjukkan nilai perusahaan tersebut. Analisis fundamental perusahaan, menjadi salah satu cara untuk menilai kinerja dan prospek perusahaan. Dividen merupakan salah satu faktor fundamental yang diperkirakan akan dapat mempengaruhi harga saham. Saat ini masih terjadi perdebatan tentang relevan tidaknya kebijakan dividen Hasil penelitian Setyorini (2001), menunjukkan bahwa kandungan informasi dalam pengumuman dividen dapat berpengaruh terhadap abnormal retun suatu saham, yang berarti mempengaruhi harga saham. Informasi kenaikan deviden bisa ditafsirkan sebagai tanda optimis sehubungan dengan keuntungan perusahaan, dan sebaliknya penurunan dividen dapat ditafsirkan adanya penurunan keuntungan dimasa depan (Dewi, 2003). Bagi investor yang mengharapkan return dari dividen, tentu akan memperhatikan informasi yang berhubungan dengan pembayaran deviden yang akan dilakukan perusahaan. Jika suatu perusahaan memperoleh keuntungan, bukan berarti perusahaan tersebut pasti membagikan dividen. Darmadji dan Fakhruddin (2001:116) menyatakan bahwa dividen baru bisa diterima investor jika dua syarat terpenuhi, yaitu perusahaaan memperoleh keuntungan dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berwenang telah memutuskan pembagian dividen atas laba tersebut. Pembayaran dividen juga tergantung kepada kebijaksanaan dewan direksi perusahaan (Sundjaya dan Barlian, 2003:353). Ada aturan yang membatasi pembayaran dividen tersebut. Sebelum pembayaran dividen kepada pemegang saham biasa dilakukan, semua tuntutan atau kewajiban kepada pemerintah, kreditur dan pemegang saham preferen harus dipenuhi terlebih dahulu. Pihak manajemen perusahaan akan mempertimbangkan berbagai hal untuk menentukan kebijakan dividennya. Kebijakan mengenai apakah perusahaan akan melakukan pembayaran dividen atau tidak, atau berapa besarnya dividen yang akan dibayarkan dapat mempengaruhi penilaian investor tentang kondisi perusahaan. Di lain pihak, pemegang saham biasa yang merupakan investor adalah pihak luar yang sangat sedikit memperoleh informasi tentang kondisi perusahaan. Jika investor dapat mengetahui hal-hal apa yang menjadi pertimbangan pihak manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai pembayaran dividen kasnya, maka investor dapat memprediksi dividen kas yang akan diperolehnya sebagai pengembalian atas investasi yang dilakukannya. Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa pasar modal bereaksi terhadap semua informasi yang berhubungan dengan perusahaan. Informasi yang dianggap memberikan kabar baik dapat menaikkan harga dan sebaliknya informasi yang dianggap kabar buruk akan menurunkan harga. Bagi investor yang menginginkan return dari dividen, tentu akan menganalisa variabel-variabel yang kemungkinan dapat mempengaruhi keputusan perusahaan dalam melakukan pembayaran dividen. Penelitian mengenai hal ini juga telah banyak dilakukan untuk membantu investor dan manajemen untuk memutuskan kebijakan dividen yang terbaik bagi pihak-pihak yang terkait. Baker dan Powell (2000) melakukan survei terhadap perusahaaan-perusahaan yang terdaftar di NYSE tahun 1997, untuk mengetahui pandangan manajer perusahaan mengenai faktor-faktor apa saja yang menentukan kebijakan dividen. Penelitian mereka memperoleh hasil bahwa faktor yang paling mempengaruhi kebijakan dividen adalah tingkat laba dan kontinyuitas dividen masa lalu. Sebuah survei juga pernah dilakukan di Bursa Efek Jakarta yang tujuannya untuk menilai pandangan para pemimpin eksekutif terhadap kebijakan dividen dan kebijakan struktur modal. Hasil survei menunjukkan bahwa bagi para eksekutif, variabel yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen adalah variabel laba dan kesempatan investasi. Selain itu, cash ratio, cashflow, dan harga saham juga menjadi variabel yang mempengaruhi dividen (Pefindo :1997 dalam Anshori :2001). Sutrisno (2001) telah meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio pada perusahaan publik. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak semua faktor yang diteliti mempunyai pengaruh yang signifikan. Dari 6 variabel yang diteliti, hanya variabel posisi kas dan rasio hutang yang berpengaruh signifikan, sedangkan variabel potensi pertumbuhan, ukuran perusahaan, kepemilikan dan profitabilitas tidak cukup signifikan. Penelitian lain dilakukan oleh Erawati dan Sisdyani (2005), yang meneliti 5 variabel, dan hasilnya menyatakan bahwa dividen kas tahun sebelumnya dan laba yang diperoleh perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pembayaran dividen kas, tetapi hutang dan likuiditas justru berpengaruh tidak signifikan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Dewi (2003) yang juga menyatakan bahwa laba dan dividen tahun lalu berpengaruh signifikan. Banyak penelitian tentang kebijakan dividen yang telah dilakukan, tetapi hasil penelitian-penelitian tersebut tidak ada yang konsisten. Dari permasalahan inilah, peneliti merasa tertarik untuk menguji ulang mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembayaran dividen kas. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Kania dan Bacon (2005), yang melakukan penelitian untuk menguji faktor-faktor yang memotivasi kebijakan dividen perusahaan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Kania dan Bacon (2005) adalah variabel dependent yang digunakan, yaitu menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR), tetapi sampel perusahaan dan variabel independent yang digunakan berbeda. Kania dan Bacon (2005) mengamati beberapa variabel, yaitu Return On Equity (ROE), pertumbuhan penjualan, likuiditas (current ratio), rasio hutang (Debt to Total Asse)t, Insider Ownership, Beta, Institusional Ownership, penggunaan modal, dan pertumbuhan earning per share, sedangkan penelitian ini hanya fokus pada variabel keuangan yang bersifat intern yaitu ROE, variabel pertumbuhan earning pershare, likuiditas dan rasio hutang. Ukuran likuiditas diukur dengan cash ratio karena ukurannya lebih tajam dibandingkan current ratio, sedangkan rasio hutang diukur dengan Debt to Equity Ratio. Penelitian ini menambahkan variabel dividen periode sebelumnya karena diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap kebijakan pembayaran dividen saat ini, berdasarkan adanya beberapa penelitian mengenai hal itu. Selain itu, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta tahun 2004, sedangkan sampel yang digunakan oleh Kania dan Bacon (2005) adalah seluruh perusahaan yang terdaftar dan datanya terdapat dalam website www.MultexInvestor.com, sebuah website pemandu pasar modal. sumber : www.google.com sumber: http://ndiindi.blogspot.com/2012/07/manajemen-keuangan-ritel.html

puisi 3

MEREKA Duduk manis Kemudian tertawa Lalu mengangkat telpon Suasana ramai Masih sempat bercanda dan tertawa Diluar basah Tersiram air dan gas air mata Mereka Bersih Rapih Ada minuman dan ada snack tak ketinggalan Berdiri Dan mengangkat tangan Dikursi nyaman ruangan ber Ac Diluar Beralaskan aspal Jangankan snack Minum saja hanya Air seadanya Mengatasnamakan rakyat Mengemparkan rakyat Mencintai rakyat Namun Hanya bualan semata Yang ada Hanya Teriakan rintih kelaparan Teriakan sakit Teriakan pertolongan Mereka Semua karena Mereka Kelakuan Perbuatan Dan Tindakan Tidak manusiawi Mereka Dan hanya Mereka

puisi 2

Bayangan Berdiri ditengah keramaian Menarik ku sebagai bayangan Orang tak akan melihatku Jika aku terus terdiam Orang tak akan memperhatikanku Jika aku hanya melihat mereka Orang hanya akan datang Jika aku membuat onar Orang akan ramai Jika keburukan yang aku tunjukkan Orang akan senyap Jika kebaikan yang ditimbulkan Keburukan bagi orang Adalah tontonan teristimewa Jika aku bayangan Apa yang harus aku lakukan?

puisi 1

SEMU Tiupan angin semilir Mengingatkan ku pada nya Orang yang pernah ada namun semu Desir ombak membawa ku tengelam Akan rasa yang pernah dulu singgah Pasir – pasir berbisik Bertanya makna cinta pada ku Hantaman ombak menyadarkanku Atas rasa yang dulu terpendam Karang – karang berteriak Menghentikan semua kenangan Matahari di ujung barat tenggelam Dan bertanya apa aku mencintainya Suara hantaman ombak menabrak karang Membuka mata ku di indahnya kegelapan

just write 3

GARA – GARA HARGA BBM NAIK… Pada suatu hari, setelah harga BBM disepakati naik. Paginya ibu – ibu pergi kepasar. Bertemulah seorang ibu sebut saja ibu A dan ibu B. Ibu A : “pagi, bu!” Belanja apa ni bu?” Ibu B : (sambil memperlihatkan tas keranjangnya) “Cuma, ini aja bu!” (sedih) Ibu A : (terkejut) “hah, Cuma ini bu?” Ibu B : (kesal, karna merasa diremehkan) “emang, ibu belanja apa?” (ketus) Akhirnya Ibu A dan Ibu B hanya terdiam dan tak lama menanggis..(karena mereka sama – sama hanya membeli GARAM) APAKAH ITULAH HAL YANG DI INGINKAN PEMERINTAH KEPADA MASYARAKATNY????

just write 2

Pagi telah membangunkan ku dari kesedihan tadi malam. Tadi malam adalah malam minggu, ku fikir malam itu akan indah karna akan ku lewati bersama teman – temanku semasa SMA tapi ternyata huftt... Kami biasa tetap berkumpul pada hari sabtu malam minggu jika jadwal kami berbarengan libur dan free. Malam sekitar jam tujuh, aku sudah siap dan langsung menjemput temanku. Tak lupa berpamitan kepada orangtua. Sebut saja temanku dengan panggilan Wahyuni, karena itu memang namanya. Rumah kami dekat tidak butuh waktu lama. Hanya lima menit aku sampai di depan rumahnya, kami pun berpamitan kepada orangtua Wahyuni. Kami mengendarai motor sendiri – sendiri takut teman yang kami susul akan ikut. Kami juga menjemput Ika, namun sayang dia tidak bisa ikut karna harus mengurus baby nya yang baru menginjak empat bulan. Kami senang sahabat kami mempunyai anak, lucu banget walaupun dengan cerita awal yang mengemparkan. Sudah lah, tak usah di bahas… Pergilah kami berdua menjemput teman kami yang lain, mereka adalah Wati dan Titi. Rumah mereka berdua cukup jauh dari rumah ku dan Wahyuni. Tetapi arah rumah mereka sama dengan arah waktu kami sekolah. Sekolah SMA ku terlihat jauh lebih baik dari waktu terdahulu. Woooww… terlihat lebih Ekslusif dan berkredibillitas. Yach, waktu Zaman ku dahulu tak seperti itu. Bisa di bayangkan lah betapa terkejutnya aku dan Wahyuni, kami sempat berhenti di depan sekolahan dan berargumen tentang tempo dulu. Terlihat bodoh, tentunya dilihat orang yang lalu lalang, namun kami rindu saat memakai seragam kebangsaan putih dan abu – abu. Dimana ada guru yang selalu membekas dalam hati, Mr. Suharto adalah guru bahasa inggris yang hebat bagi saya. Namanya hebat seperti mantan presiden RI. Aku masih ingat ciri – ciri Mr. Suharto. Selalu memakai batik yang licin sekali dan Mr. Suharto adalah guru terwangi yang aku pernah temui seumur hidupku. Sepatunya licin, pakaiannya bersih, rapih, rambutnya licin, wanginya tidak pernah ketinggalan, berkumis tebal. Dan sangat care kepada siswa dan siswinya. Aku ingat saat sebelum Uts pagi-pagi sekitar setengah enam pagi kami telah berkumpul di ruangan laboratorium dan kemudian Mr. mengajarkan kami bahasa Inggris padahal pelajaran bahasa Inggris akan di Uts kan jam setengah delapan pagi. O..iya sampai lupa. Mr.Suharto mencintai angkot..hahaha mungkin kalau ada pemilihan guru terkeren aku pasti akan mengajukan Mr. Suharto. Dia tidak pernah naik motor atau mobil pribadi, katanya “enakkan naik angkot bisa ngobrol sama banyak orang”. O, iya adalagi waktu aku mendaftar di sebuah sekolah tinggi milik pemerintah di bagian transportasi, Mr. Suharto memberikan bimbingan bahasa Inggris cuma – cuma. Tetapi kami tetap memberikan buah tangan kepadanya, namun lucunya buah tangan itulah yang disuguhkan Mr untuk kami. Padahal yang ikut les itu ada sekitar sepuluh orang perkelas dan Mr. Suharto mengajar sampai lima kelasan gitu dan lucunya lagi yang menentukan les itu kami sendiri. Kata Mr “kalo mo masuk perguruan tinggi Negara atau sekolah tertentu harus semangat”. Jujur saja Mr. Suharto orang yang ,mengerti akan kemampuan bahasa Inggris ku yang minim. Dan saat aku tidak diterima disekolahan tinggi transportasi orang yang langsung aku kabarkan adalah Mr. Suharto. Jujur sedih saat aku gagal masuk, mungkin Tuhan punya rencana lain. Aku kirim pesan singkat kepada Mr bahwa aku gagal dan meminta maaf padanya. Tak lama kemudian Mr langsung menelfon ku dan menguatkan aku. Katanya “setidaknya kamu sudah mencobanya, bayangkan kamu bertarung dengan ribuan orang untuk masuk kesana dan mungkin tempatmu bukan disitu. Yang penting kamu harus tetap semangat”. Mendengar kata – kata itu rasanya ingin menanggis padahal yang kecewa bukan hanya Mr tapi juga orang tua ku, yang menemaniku dari pendaftaran hingga pengumuman. Mr. Suharto guru jempolan bagi ku. Egh…balik kecerita. Kami berempat akhirnya mengahabiskan malam minggu kami di sebuah restoran cepat saji. Ngobrolin apa aja yang hingga waktunya sudah larut malam jam sepuluh malam, secara rumah ku dan Wahyuni jauh. Singkat cerita kami telah sampai di rumah Wahyuni dan aku pun pulang. Ini kisah sedihnya, di pertigaan jalan gang rumah ku. Aku berpapasan dengan pengendara motor lain. Dia perempuan dan wajahnya tertutup masker, namun matanya aku tau seperti pacar dari mantanku terdahulu. Ternyata tebakkan ku akurat, setelah ku berpapasan dengan wanita itu aku berpapasan denagn mantan yang sejujurnya belum ada kata putus dari mulut kami berdua. Rasanya sakit dan sedih melihat keadaan itu, jika aku lebih cepat mengendarai motorku mungkin aku akan melihat pemandangan yang lebih romantic lagi. Aku langsung tancap gas, dan sesampainya dirumah aku langsung curhat kepada sahabatku. Namun, entah karna aku panic atau aku bodoh aku mengirim pesan curhatan ku itu kepada orang lain. Jadi terlihat tolol dan kecewa adalah kejadian menyakitkan ku di malam minggu…

just write 1

JUST WRITE……. Akhir – akhir ini banyak hal membuat saya bertambah berfikir dewasa. Saya baru memahami maksud dan rencana Tuhan. Setiap keajadian Tuhan sudah mengatur indah di akhirnya. Contohnya saja pada hidup saya, mungkin andapun pernah merasakannya ? Ini kejujuran waktu SMA saya selalu memiliki lebih dari satu orang pasangan. Entah karna saya yang labil atau mungkin saya yang tidak normal. Jujur saja menginginkan banyak orang yang memperhatikan saya adalah kebahagiaan tersendiri dan kepuasaan bagi saya. Bagaimana dengan anda? Tetapi waktu terus berjalan, dan akhirnya saya menyerah dengan kelakuan yang saya perbuat dulu. Karna saya baru tau rasanya sakit hati, telat si tapi kayana baru dapet karma jadi baru tau degh rasanya. Sakiittttt… banget. Rasanya tuh, kaya luka yang ditaburin garam sama peresan air jeruk nipis…wadoh…mantebbb banget sakitnya. Pastinya sakit yang namanya juga sakit hati, tapi saya rasakan sakit itu tidak lama. Kalo saya flashback mungkin Tuhan punya rencana yang saya tidak tau, terus kenapa saya harus lelah – lelah sedih dan menanggis? Saya malah tertawa kepada diri saya, kenapa pas putus saya, anda dan semua orang menanggis? Padahal air mata itu mahal, coba air mineral ja yang banyak isi ulngnya kita harus beli. Gimana air mata yang nggak ada isi ulangnya, tapi malh kita buang sia – sia buat orang yang kalo dipikir nggak pantes buat ditangisin. Jadi jangan nanggis pas putus karna diselingkuhin… karena nggak ada manfaatnya, yang ada air mata mahal itu jadi terlihat murahan… Dan satu lagi : “Tuhan punya rencana untuk umatnya” “Karena Tuhan tidak terlalu cepat dan Tuhan tidak pernah terlambat”